Wednesday, July 14, 2010

II. SAAT TEDUH--Menyendiri dengan Allah (1)

“Dalam hati aku menyimpan janji-Mu, supaya aku
jangan berdosa terhadap engkau.” (Maz 119:11)

Saat Teduh dan PA Pribadi adalah dua kegiatan yang saling mengisi. Setiap orang yang ingin melibatkan dirinya ber-PA Pribadi selayaknya telah mempunyai waktu Saat Teduh yang teratur setiap hari. Kecuali kalau PA hanya dimaksudkan untuk memperoleh rangsangan intelektual saja. Karena Waktu Saat Teduh tiada lain adalah waktu persekutuan pribadi dengan Allah melalui Firman dan doa. Waktu yang sengaja kita sediakan dan siapkan untuk bertemu dengan Dia. Tujuannya adalah supaya kita boleh bertumbuh dalam hubungan pribadi kita dengan Allah, sehingga semakin mengenal Dia, semakin akrab mengasihi Dia, dan semakin menjadi seperti Dia.

 

I. Alasan ber-Saat Teduh

1. Hak istimewa orang percaya. Allah menciptakan manusia dalam rupa-Nya adalah untuk tujuan persekutuan (Kej. 2, 3). Tetapi sejak Adam jatuh dalam dosa, persekutuan dengan Allah telah terputus. Namun Allah memandang hubungan ini penting sehingga telah mengutus Anak-Nya ke dunia untuk mati menebus dosa kita. Maka hak istimewa persekutuan pribadi dengan Dia kembali kita punyai.

Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia (1 Kor. 1:9). Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna (1 Yoh.1:3-4).

 

2. Peneladanan Yesus. Semasa pelayanan-Nya, bersaat teduh menjadi sumber kekuatan bagi Yesus. Persekutuan pribadi dengan Bapa-Nya di surga adalah prioritas utama dalam hidup-Nya.

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana (Mark. 1:35). Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa (Luk. 5:16). Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.

Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Luk 22:39-44).

Orang-orang besar Allah dalam sejarah pun punya waktu banyak dengan Allah. Demikian pula kita, kita pun tidak akan dapat menjadi orang Kristen yang bertumbuh sehat dan bersih, tanpa persekutuan harian dengan Tuhan.

Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya (Ayub 23:12). Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" (Mat. 4:4). Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN (Ul. 8:3). Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan (1 Pet. 2:2). Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat (Ibr. 5:14); dan

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu (Maz. 119:9); untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman (Ef. 5:26). Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu (Yoh. 15:3).

 

3. Pengabdian pada Kristus. Anda memang tidak punya waktu untuk setiap hal, tetapi anda harus menyediakan waktu untuk hal penting, seperti halnya ber-Saat Teduh. Kuncinya adalah pengabdian anda pada Kristus dan kerajaan Allah,

“carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat. 6:33).

 

4. Pertumbuhan iman. Maka bersaat teduh haruslah kita lakukan setiap hari, karena ini adalah hak istimewa luar biasa yang diberikan kepada kita. Lagi pula dengan bersaat teduh kita akan memberi kasih sayang mendalam atau pengabdian kepada Allah, menerima arahan dari Allah, mendapat perasaan senang dalam Allah, dan kita bertumbuh semakin serupa Allah. Kita pun dikuduskan melalui Firman. Firman membangun kita semakin bertumbuh.

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Tim. 3:16-17).

IMS - 100712

No comments:

Post a Comment