Wednesday, July 14, 2010

II. SAAT TEDUH-–Menyendiri dengan Allah (3)

III. Sikap ber-Saat Teduh

Untuk mempunyai waktu penuh arti dengan Allah mulailah dengan sikap benar. Dalam mata Allah, kenapa anda melakukan sesuatu adalah jauh lebih penting dari pada apa yang anda lakukan. Karena itu ketika datang bertemu dengan Allah dalam waktu Saat Teduh, datanglah dengan:

· sikap menanti, datang dengan penuh harap dan hasrat,

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair (Maz. 63:1) Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah (Maz 42:1),

· rasa hormat, siapkan hati dengan berdiam diri dihadapan-Nya menjernihkan pikiran,

Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi! (Hab. 2:20); Allah disegani dalam kalangan orang-orang kudus, dan sangat ditakuti melebihi semua yang ada di sekeliling-Nya (Maz 89:7),

· siap siaga, sepenuhnya terjaga, dan kemauan mentaati, bukan memilih apa yang mau atau tak mau anda lakukan, tetapi memilih melakukan apapun yang Allah kenhendaki anda lakukan.

Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri (Yoh. 7:17).

 

IV. Tempat dan Waktu ber-Saat Teduh

1. Segar dan siaga. Dalam memilih waktu saat teduh, yaitu kapan dan berapa lama, pilihlah waktu terbaik anda ketika anda berada dalam keadaan terbaik, ketika anda paling segar dan paling siaga. Bagi kebanyakan kita, itu adalah

· waktu pagi subuh, sama seperti yang Yesus juga praktekkan

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana (Mark. 1:35).

demikian pula:

· Abraham,

Ketika Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu (Kej. 19:27),

· Ayub,

Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa (Ay. 1:5),

· Yakob,

Haruslah engkau membuat tutup dada pernyataan keputusan: buatan seorang ahli. Buatannya sama dengan baju efod, demikianlah harus engkau membuatnya, yakni dari emas, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya haruslah engkau membuatnya (Kej. 28:18),

· Musa,

Lalu Musa memahat dua loh batu sama dengan yang mula-mula; bangunlah ia pagi-pagi dan naiklah ia ke atas gunung Sinai, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, dan membawa kedua loh batu itu di tangannya (Kel 34:4),

· Hannah dan Elkana,

Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, TUHAN ingat kepadanya (1 Sam. 1:19),

· Daud,

TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu (Maz. 5:3); Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! (Maz 57:7-8)

lihat juga:

Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami (Maz. 90:14); Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu (Maz 119:147); Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku (Maz 143:8); Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam, juga dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi; sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar Yes. 26:9; Pada hari besoknya datanglah firman TUHAN kepadaku (Yeh. 12:8).

Kapanpun waktu yang anda pilih, konsistenlah dengan pilihan tersebut.

 

2. Utamakan kualitas bukan kuantitas. Maunya berapa lama, adalah tergantung pada anda dan Tuhan. Mulailah dengan 7 menit, biarkan berlangsung secara alami. Akhirnya menjadi bertambah menjadi lebih dari 15 menit; ingat, jangan lihat jam sebelum selesai. Utamakan mutu, bukan kuantitas. Yang penting apa yang anda lakukan, yaitu hubungan bermutu dengan Tuhan.

 

3. Tanpa gangguan. Pilih tempat khusus, tempat tertentu yang sama yang selalu dipakai untuk itu. Sama seperti halnya Yesus,

Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia (Luk 22:39),

atau Abraham,

Ketika Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu (Kej. 19:27).

Tempat tersendiri, tempat anda dapat berdiam diri sendirian,

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu (Mat. 6:6),

yang hening, yang tak ada gangguan. Tempat yang anda dapat berdoa dengan suara kuat, cukup cahaya untuk membaca, dan cukup nyaman (tetapi bukan tempat tidur!). Tempat yang spesial, tempat yang suci, di mana saja yang cocok bagi anda.

IMS 100714

No comments:

Post a Comment