Tuesday, November 23, 2010

BELAJAR DARI PENGAJARAN ORANGTUA

Kapanpun dan di manapun kita berada, hidup kita tak terlepas dari pembelajaran akan pengajaran yang diperoleh di masa lalu melalui pancaindera kita, secara sadar maupun di bawah sadar. Demikian kesimpulanku dalam renunganku beberapa bulan menjelang HUT-75-ku tanggal 29 Desember 2010 yad.

Akan kubagikan di sini khususnya pengajaran orangtuaku. Kumulai dengan pengajaran orangtua surgawiku, Bapaku di surga. Pada masa remajaku, ketika belajar Firman aku kebagian nas sidi: Filipi 4:4 “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”  Sepertinya agak ironis rasanya kalau diingat belum setahun sebelumnya ayah meninggalkan kami dipanggil Tuhan. Tetapi rupanya inilah penghiburan-Nya bagi kami, yaitu supaya bersukacita selalu, d.p.l. bersyukurlah senantiasa. Diperkuat lagi ketika menerima pemberkatan nikah, nas bagi kami berdua adalah: Yohanes 15:4, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Jadi: Mau berbuat, mau berbuah? . . . . Tinggallah dalam Kristus! . . . . Roh Kudus di dalam aku, Ia menuntun aku! . . . . Hasilnya buah roh! Puji Tuhan. Maka bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Tekunlah mendalami Firman-Nya.

Berikut dari orang tua kandungku, Albert Siregar dan Djawiah Nasution. Semasa kanak-kanak, sebelum pendudukan Jepang, bahasa pengantar di rumah dan TK adalah bahasa Belanda. Setelah itu ganti dengan bahasa Indonesia. Tiga tahun terakhir SD sampai tamat dan beberapa bulan pertama di sekolah menengah pertama kuikuti di sekolah berbahasa pengantar Belanda, masing-masing di Christelijke Lagere School (sekolah rendah) dan Christelijke Middelbare School (sekolah menengah), yang kemudian berubah menjadi SMP Nasrani di Medan setelah pengakuan kedaulatan RI oleh pemerintah Belanda. Pada waktu itu setiap kali aku tanya ayahku apa arti sesuatu istilah bahasa Belanda selalu di jawab: “Koenen . . . Koenen.” Maksudnya cari sendiri di kamus bahasa Belanda (susunan M.J. Koenen & J. Endepols,  “Verklarend Handwoordenboek der Nederlandse Taal”). Rupanya ia hendak mengajarkan aku untuk selalu coba mengerjakan sendiri terlebih dahulu sebelum meminta nasihat atau minta tolong orang lain.

Ayah meninggal dunia di usia relatif muda dalam usia 42 tahun, dua hari setelah membawa si bungsu kami ke gereja menerima baptisan kudus. Ketika itu aku yang sulung dari lima bersaudara masih kelas satu SMP.
Masih kuingat betul, di hari pertama ada kesempatan, kami anak-anaknya diajak oleh ibu ke kuburan ayah. Sebelum pulang ibu berdoa, “Bapa di surga, Engkaulah yang menjadi bapa anak-anakku, peliharalah kami bersama.”  Inilah kata-kata doa ibu yang sangat terkesan dan tertanam di sanubariku. Kami pulang dengan hati lega, percaya Tuhan akan jaga kami. Itulah peganganku seterusnya sampai hari ini. Terima kasih, Tuhan. Jawaban-Nya atau penegasan-Nya adalah nas sidi dan nas pamberkatan nikah tersebut di atas:

Bersukacitalah, bersukacitalah senantiasa,
senantiasa dalam Tuhan, bersukacitalah.
Tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam aku,
aku berbuah banyak, bersukacitalah dalam Tuhan.
(Fil 4:4; Yoh 15:4).

Ibuku tammatan sekolah guru, yaitu Kweekschool Salatiga. Seingatku di masa kanak-kanakku ia tidak lagi mengajar di sekolah. Setelah ayah meninggal ia mulai lagi mengajar. Tidak lama kemudian ia berhenti lalu mulai berdagang, yaitu berdagang batik. Dibelinya dari Pajak Ikan Lama di belakang Kesawan, Medan, lalu menjualnya secara mencicil dua atau tiga cicilan, mula-mula kepada kawan-kawannya. Demikian ia menekuninya sampai ia mempunyai kiosk sendiri di Pusat Pasar di Medan, sedangkan batiknya dibeli dan dipesan langsung dari langganannya di Pekalongan. Dengan usaha dagangnya ini ia bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan kami semua sampai tamat di perguruan tinggi. Bapa di surga adalah bapa kami!

Beberapa waktu yang lalu kutemukan pula fotocopy surat wasiat nenekku, Ompu ni Irwan, ibu dari ibuku, yang ditulistangan sendiri di atas kertas bermeterai Rp 25, meterai RI tahun 1976. Ternyata dalam wasiatnya tersebut nenek mewasiatkan bagaimana penerapannya supaya senantiasa bersukacita dalam Tuhan, yaitu: “Hamu sude dakdanakku na huhaholongi, au inangmunu Ompu ni Irwan madung dialap Tuhanta na basa i au tulambungna, porsaja do au dihata ni Tuhanta dilambung nia do au dihasonangan na di banua gindjang i, hata sipaingotku dihamu sude dakdanakku dibagasan dame na sian Tuhantai ma hamu tontong, sai marsihaholongan ma hamu, ulang adong dihamu parsalisian sanga aha, tontongma tiop hamu hata na sian Tuhanta i, sai marsihaholongan ma hamu, ima tandana siseanku hamu ninna Tuhanta do mandokkon hita, sisean ni Tuhanta do hita sude, . . .” (masih dengan ejaan lama!). Yaitu, tetaplah dalam damai Tuhan kita, saling mengasihi, hidup rukun tanpa ada perselisihan apapun, tetap berpegang pada Firman Tuhan, saling mengasihi tandanya kamu murid Tuhan, semua kita adalah murid Tuhan.

Jadi, sadar atau tidak sadar, pengajaran orang tuaku tersebut ternyata telah membentuk hidupku sedemikian rupa sehingga tidak merasa kekurangan apapun, senatiasa bersyukur apapun yang kuterima, termasuk menjadi semi-invalid karena strook, masih bisa melayani Tuhan dan sesama. Amen.

IMS 101122

Wednesday, November 17, 2010

PA PRIBADI (23)

Lukas 16:10-13                      Epistel Minggu 14 NOVEMBER 2010
PENGELOLAAN BENAR HARTA DUNIAWI
Sikap rohaniah terhadap kekayaan dalam mengabdi kepada Allah
10  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 11  Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? 12  Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
13  Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Tentang: Kesetiaan
Pilih, mengabdi kepada Allah atau kepada Mamon 
(10-13)
Setia dalam perkara yang kecil,  juga akan setia dalam perkara besar
(10-12)
Tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon
(13)
Tokoh: 
Yesus

idem
Tempat/waktu:
AD 60

idem
Proporsi:
kesetiaan memelihara kepercayaan

pengabdian kepada Allah
Bentuk sastra:
pengajaran Yesus

idem
Pokok bahasan:
upah kesetiaan

pengabdian tunggal
Ringkasan isi:
Siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia juga akan setia dalam perkara besar, maka akan dipercayakan harta yang sesungguhnya (10-12)
-jika tidak benar dalam perkara kecil, ia pun tak akan benar dalam perkara besar (10)
- Jadi, jika tidak setia dalam hal Mamon yang tak jujur, maka tak akan deipercayakan harta sesungguhnya (11)
- jika tak setia dalam harta orang lain, maka tak ada yang akan serahkan hartamu sendiri kepadamu (12)

Maka tak mungkin mengabdi kepada Allah sekali gus kepada Mamon (13)
- Seorang hamba tak akan mungkin mengabdi kepada dua Tuan (13).
Ayat kunci utama:
13  Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Pokok pikiran/tema utama:
Kepercayaan yang diterima sekarang atas harta duniawi akan menentukan kepercayaan atas harta surgawi yang akan diterima kelak. Kelolalah dengan benar harta duniawi dalam mengabdi kepada Allah.
Istilah penting: harta (riches), mengabdi, hamba
Ciri khas:
Hubungan struktural utama: sebab-akibat—Siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia juga akan setia dalam perkara besar, maka akan dipercayakan harta yang sesungguhnya (10-12). Jika tidak benar dalam perkara kecil, ia pun tak akan benar dalam perkara besar (10). Jadi, jika tidak setia dalam hal Mamon yang tak jujur, maka tak akan deipercayakan harta sesungguhnya (11). Jika tak setia dalam harta orang lain, maka tak ada yang akan serahkan hartamu sendiri kepadamu (12).
Maka tak mungkin mengabdi kepada Allah sekali gus kepada Mamon (13b). Seorang hamba tak akan mungkin mengabdi kepada dua Tuan (13a).
Ayat paralel:
ay 13: Mat 6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Ayat Konteks:
Konteks dekat:
Luk 16:1-9 “Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur”
Konteks jauh:
ay 10 … setia perkara kecil: Mat 25:21, 23  Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Liife Application Bible p 1839
16:10, 11 Our integrity often meets its match in money matters. God calls us to be honest even in small details we could easily rationalize away. Heaven’s riches are far more valuable than earthly wealth. But if we are not trustworthy with our money here (no matter how much or how little we have), we will be unfit to handle the vast riches of God’s kingdom. Don’t let your integrity slip in small matters, and it will not fail you in crucial decisions either.
16:13 Money has the power to take God’s place in your life. It can become your master. How can you tell if you are a slave to Money? (1) Do you think and worry about it frequently? (2) Do you give up doing what you should do or would like to do in order to make money? (3) Do you spend a great deal of your time caring for your possessions? (4) It is hard for you to give money away? (5) Are you in debt?
Money is a hard master and a deceptive one. Wealth promises power and control, but often it cannot deliver. Great fortune can be made—and lost –overnight, and no amount of money can provide health, happiness, or eternal life. How much better it is to let God be your Master. His servants have peace of mind  and security, both now and forever.
Mammon—wealth
Served as a master other than God . . . Mat 6:24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Riches, earthly:
B. Proper attitude toward:
Not to:
  Put first … 1 Raj 3:11, 13  Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, 12 maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. 13 Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja.

  Be trusted … Maz 52:7 "Lihatlah orang itu yang tidak menjadikan Allah tempat pengungsiannya, yang percaya akan kekayaannya yang melimpah, dan berlindung pada tindakan penghancurannya!"

  Set heart upon … Maz 62:10 Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.

  Be desired … Ams 30:8 Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.

Not forever … Ams 27:24 Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun?

Use in giving … 2 Kor 8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

Remember God’s supply … Fil 4:10
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

Riches, management of:
Reflect spiritual attitude … Luk 16:10-12 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? 12 Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?

Demands budget … Luk 14:28-30  Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? 29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, 30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
Riches, spiritual:
Source of, in:
God’s Law … Maz 119:14 Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta.

Divine wisdom … Ams 3:13, 14 Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, 14 karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.

Unselfish service … Ams 13:7 Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak.

Reverential fear … Ams 22:4 Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.

Fulfillment … Rom 11:12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.

Kristus … Kol 1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

Assurance Kol 2:2 supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,

Christ’s Word … Kol 3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Hamba Allah:
Mesias … Yes 42:1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.

Pengikut/hamba Kristus … 2Tim 2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar

Orang-orang Kristen … Kis 2:18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
Penyataan Kristus:
setia dan adil
PENAFSIRAN
Hal-hal utama
:
a. Istilah utama: harta
b. Hubungan utama: sebab-akibat—Siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia juga akan setia dalam perkara besar, maka akan dipercayakan harta yang sesungguhnya (10-12). Jika tidak benar dalam perkara kecil, ia pun tak akan benar dalam perkara besar (10). Jadi, jika tidak setia dalam hal Mamon yang tak jujur, maka tak akan deipercayakan harta sesungguhnya (11). Jika tak setia dalam harta orang lain, maka tak ada yang akan serahkan hartamu sendiri kepadamu (12).
Maka tak mungkin mengabdi kepada Allah sekali gus kepada Mamon (13b). Seorang hamba tak akan mungkin mengabdi kepada dua Tuan (13a). 
      -- Aspek utama: mengabdi Allah, bukan menjadi hamba uang
c. Tema utama/pokok pikiran utama:
Kepercayaan yang diterima sekarang atas harta duniawi akan menentukan kepercayaan atas harta surgawi yang akan diterima kelak. Kelolalah dengan benar harta duniawi dalam mengabdi kepada Allah.
Tanya jawab penafsiran:
Definisi
1) Apakah yang dimaksud dengan harta dalam perikop ini?
     -- kekayaan, kemakmuran 
     -- harta duniawi, maupun harta surgawi
2) Apakah yang dimaksud dengan mengabdi dalam mengabdi kepada Allah atau Mamon?  
     -- sebagai hamba mengabdi kepada tuannya
     -- menjadi hamba Allah atau Mamon
     -- Mamon adalah kekayaan, uang
3) Siapakah yang disebut hamba Allah?
     -- Mesias (Yes 42:1)
     -- Pengikut Kristus (2Tim 2:24)
     -- Orang Kristen (Kis 2:18)
Alasan
5) Mengapa harta menjadi inceran? 
     -- Kekayaan menjanjikan kuasa dan kendali
     -- Uang dalam jumlah besar bisa saja diperoleh dengan mudah—namun bisa juga lenyap seketika—dalam semalam
6) Mengapa mengabdi Allah
     -- Mengasihi dan dikasihi Allah
Cara
6) Bagaimana sikap benar kepada pengelolaan harta duniawi?
    -- tidak mengutamakannya (1 Raj 3:11, 13); tidak diandalkan(Maz 52:7); tidak menaqruh hati padanya (Maz 62:10); tidak diingini (Ams 30:8); tidak diabadikan (Ams 27:24); digunakan untuk diberikan, dipersembahkan (2 Kor 8:2); ingat pembekalan Allah (Fil 4:10)

7)Bagaimana mengelola dengan benar harta duniawi?
    -- memantulkan sikap rohani (Luk 16:10-12)
    -- diperlukan perencanaan atau anggaran (14:28-30)
8) Baimana memperoleh kekayaan rohani?
    dari:
    -- Hukum Allah (Maz 119:14); kearifan illahi (Ams 3:13, 14); tak melayani kepentingan diri (Ams 13:7); takut akan Tuhan (Ams 22:4); penggenapan kesempurnaan (Rom 11:12); Kristus (Kol 1:27); keyakinan (Kol 2:2); Firman Kristus (Kol 3:16)
Implikasi
8) Apa yang tersirat tentang pengelolaan keuangan? 
     -- kejujuran sampai ke hal-hal kecil
     -- jaga jangan sampai integritas terpeleset
9) Apa yang tersirat dalam memilih mengabdi kepada Allah?
     -- jauh lebih baik membiarkan Allah menjadi Tuan 
     -- Hambanya mempunyai ketenteraman hati dan pikiran serta keamanan dan keselamatan, baik kini maupun untuk selamanya
Kesimpulan:
1.  Uang adalah tuan yang keras (payah dilayani) dan yang memperdayakan (yang melayani sering salah duga).
2.  Kekayaan menjanjikan kuasa dan kendali, tetapi sering tidak dapat menyelamatkan.
3.  Kekayaan atau keberhasilan besar dapat diperoleh—dan lenyap—dalam semalam, dan berapapun banyaknya uang takkan dapat memberi kesehatan, kebahagiaan, atau hidup kekal.
4.  Alangkah jauh lebih baik membiarkan Allah menjadi Tuan anda. Hambanya mempunyai ketenteraman hati dan pikiran serta keamanan dan keselamatan, baik kini maupun untuk selamanya.
Pesan:
Kepercayaan yang diterima sekarang atas harta duniawi akan menentukan kepercayaan atas harta surgawi yang akan diterima kelak. Kelolalah dengan benar harta duniawi dalam mengabdi kepada Allah.
PENERAPAN
Evaluasi
:
Pengajaran Yesus kepada murid-muridnya juga berlaku bagi semua orang percaya.
Butir-butir penerapan:
1. Semakin mendalami Firman Tuhan demi meneguhkan dan mendewasakan iman
2. Berbagi iman dengan sesama.
Tekad/Tujuan
Pertebal iman demi pengelolaan benar harta yang Allah percayakan.
Ayat hapalan: Lukas 16:13
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
DISKUSI PA:
1. Integritas kita sering menemui tandingannya dalam soal-soal keuangan. Bagaimana supaya integritas anda tidak terpeleset dalam perkara-perkara kecil, dan tidak menggagalkan anda dalam mengambil keputusan-keputusan yang menentukan kelak?
2. Uang mempunyai kuasa untuk mengambil tempat Allah dalam hidup anda. Ia dapat menjadi tuan anda. Bagaimana anda dapat tahu apakah anda telah menjadi hamba Mamon?
3.  Uang adalah tuan yang keras atau payah dilayani dan anda mudah terkecoh olehnya. Kenapa? Apa atau bagaimana solusinya?
 
(Rujukan: – Pengelolaan kekayaan Luk 16:10-12; Luk 14:28-30; sikap benar terhadap kekayaan duniawi 1 Raj 3:11, 13; Maz 52:7; Maz 62:10; Ams 30:8; Ams 27:24; 2 Kor 8:2; Fil 4:10; sumber kekayaan rohani Maz 119:14; Ams 3:13, 14; Ams 13:7; Ams 22:4; Rom 11:12; Kol 1:27; Kol 2:2; Kol 3:16;  hamba Allah Yes 42:1; 2Tim 2:24; Kis 2:18).
IMS 101105

Friday, November 5, 2010

PA PRIBADI (22)

2 Yohanes 1:1-6                         Epistel Minggu 7 November 2010

Saling Mengasihi dalam Kebenaran

1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran, 2 oleh karena kebenaran yang tetap di dalam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya. 3 Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.

4 Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa. 5 Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu--bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya--supaya kita saling mengasihi. 6 Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.

Tentang: hidup dalam kasih sebagai kebenaran

Saling Mengasihi dalam Kebenaran 
(1-6)

Salam dalam Kebenaran dan Kasih
(1-3)

Saling Mengasihi, Hidup dalam Kasih
(4-6)

Tokoh:
Yohanes, Ibu yang terpilih dan anak-anaknya (si Ibu kemungkinan seorang ibu yang punya peranan besar dalam salah satu Jemaat yang Yohanes layani, atau kemungkinan menunjuk pada salah satu gereja lokal dan semua orang percaya di mana pun)


idem

Tempat/waktu:
Dikirim dari Efesus, AD 90

 

Proporsi:
mengenal kebenaran


hidup dalam kebenaran akan saling mengasihi

Bentuk sastra:
surat berisi petunjuk praktis (untuk menekankan syarat-syarat dasar mengikuti Kriistus –- kebenaran dan kasih)


idem

Pokok bahasan:
kebenaran


saling mengasihi

Ringkasan isi: 
Hidup dalam kebenaran dan kasih akan disertai kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera Allah Bapa dan Yesus Kristus, Anak Bapa (1-3)

- Ibu yang terpilih dan anak-anaknya dikasihi oleh Yohanes dan juga oleh semua orang yang mengenal kebenaran, oleh karena kebenaran yang tetap dalam kita dan tetap menyertai kita selama-lamanya (1-2)
- Maka kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera Allah Bapa dan Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih (3).


Hidup dalam kebenaran sesuai perintah Bapa supaya hidup dalam kasih, yaitu hidup saling mengasihi (4-6)

- Anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai perintah yang kita terima dari Bapa, yaitu supaya kita saling mengasihi (4-5)
- Dan kasih itu ialah bahwa kita harus hidup menurut perintahNya, yaitu bahwa kita harus hidup di dalam kasih (6).

Ayat kunci utama: 2 Yohanes 1:6
Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.

Pokok pikiran/tema utama:
Hidup dalam kebenaran adalah hidup menurut perintahNya, yaitu hidup dalam kasih, hidup yang saling mengasihi. Maka kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.

Istilah penting:
kebenaran, kasih

Ciri khas: --

Hubungan struktural utama: sebab-akibat—Pada awal suratnya kepada Ibu yang terpililih dan anak-anaknya, Yohanes memberi salam dengan menyatakan ia benar-benar mengasihi mereka, seperti juga mereka dikasihi oleh semua orang yang mengenal kebenaran, oleh karena kebenaran yang tetap dalam kita dan yang akan menyertai sampai selama-lamanya (1-2). Maka kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Yesus Kristus AnakNya akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih (3). Yohanes bersuka cita bahwa separuh anak-anak Ibu tersebut hidup dalam kebenaran sesuai perintah yang si Ibu dan Yohanes telah terima dari Bapa. Maka Yohanes minta kepada Ibu tersebut supaya mereka saling mengasihi (4-5). Dan kasih itu ialah supaya hidup menurut perintahNya, dan perintah itu ialah supaya hidup di dalam kasih (6).

Ayat paralel:
ay 5: Yoh 13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi, 15:12, 17 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.

Ayat Konteks:
ay 4 … hidup dalam kebenaran*  3 Yoh 1:3, 4 Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran. 4 Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.
*) kebenaran adalah kebenaran tentang Yesus Kristus, bertentangan dengan kepalsuan yang dinyatakan para nabi palsu.

ay 5 … dari mulanya  1 Yoh 2:7  Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.

ay 6 … inilah kasih  1 Yoh 2:5  Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

ay 2 … oleh karena kebenaran  2 Petr 1:12   Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.

ay 3 … kasih karunia, anugerah dan damai sejahtera  Rom 1:7   Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus ; 1 Tim 1:2  kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.

ay 4 … Aku sangat bersuka cita  3 Yoh 1:3f  Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran. 4 Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.

ay 5 … bukan seolah menulis perintah baru  1 Yoh 2:7  Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. … telah kita terima dari semula supaya saling mengasihi  Yoh 13:34  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Truth
A. Ascribed to:
God’s Law  Maz 119:142-160

Christ   Yoh 14:6  Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Holy Spirit  Yoh 14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

God’s Word  Yoh 17:17, 19  Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. 19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.

Gospel  Gal 2:5, 14 Tetapi sesaatpun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu. 14  Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"

D. Right attitudes toward, to:
Speak   Ef 4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

Walk in  3 Yoh 3, 4  Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran.  4 Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.

Declare  Kis 26:25  Tetapi Paulus menjawab: "Aku tidak gila, Festus yang mulia! Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat!

Worship in  Yoh 4:23, 24  Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. 24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Come to  1 Tim 2:4  yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

Believe and know  1 Tim 4:3  Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

Handle accurately  2 Tim 2:15  Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.

Obey  1 Pet 1:22  Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

Be established 2 Pet 1:12  Karena itu aku senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima.

Love, Christian
A. Toward God:
First commandment  Mat 22:37, 38  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

With all the heart  Mat 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

More important than ritual  Mark 12:31-33  Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. 33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."

Gives boldness  1 Yoh 4:17-19  Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. 18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. 19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

C. Towards others
Second command Mat 22:37-39  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.  38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Commanded by Christ  Yoh 13:34  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Described in detail  1 Kor 13:1-13

Penyataan Kristus:
Kasih paling agung

PENAFSIRAN
Hal-hal utama
:
a. Istilah utama: kasih
b. Hubungan utama: sebab-akibat—Pada awal suratnya, kepada Ibu yang terpililih dan anak-anaknya, Yohanes memberi salam dengan menyatakan ia benar-benar mengasihi mereka, seperti juga mereka dikasihi oleh semua orang yang mengenal kebenaran, oleh karena kebenaran yang tetap dalam kita dan yang akan menyertai sampai selama-lamanya (1-2). Maka kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Yesus Kristus AnakNya akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih (3). Yohanes bersuka cita bahwa separuh anak-anak Ibu tersebut hidup dalam kebenaran sesuai perintah yang si Ibu dan Yohanes telah terima dari Bapa. Maka Yohanes minta kepada Ibu tersebut supaya mereka saling mengasihi (4-5). Dan kasih itu ialah supaya hidup menurut perintahNya, dan perintah itu ialah supaya hidup di dalam kasih (6). 
      -- Aspek utama:   kebenaran
c. Tema utama/pokok pikiran utama:
Hidup dalam kebenaran adalah hidup menurut perintahNya, yaitu hidup dalam kasih, hidup yang saling mengasihi. Maka kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Tuhan kita, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.

Tanya jawab penafsiran:
Definisi
1) Apakah artinya mengasihi?
     -- tidak membenci 
     -- sayang, hormat, peduli

2) Apakah arti dari kebenaran? 
     -- lawan dari kepalsuan
     -- sesuai kehendak Allah
     -- alkitabiah (tidak menyimpang)

3) Menunjuk kepada apa atau siapakah istilah kebenaran dalam Alkitab?
     -- Hukum Allah (Maz 119:142-160)
     -- Kristus (Yoh 14:6)
     -- Roh Kudus (Yoh 14:17)
     -- Firman Allah (Yoh 17:17, 19)
     -- Injil (Gal 2:5, 14)

Alasan
3)Kenapa mengasihi? 
     -- menuruti perintah Tuhan
     -- terdorong hati bersih, tulus
     -- Allah telah lebih dahulu mengasihi

Cara
4) Bagaimana mengasihi Tuhan Allah?
    -- dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi (Mat 22:37)
    -- melebihi ibadah ritual (Mar 12:31-33)
    -- penuh keberanian percaya, tidak takut (1 Yoh 4:17-19) 

5) Bagaimana mengasihi sesama? 
   -- seperti diri sendiri (Mat 22:39)
   -- saling mengasihi (Yoh 13:34)
   -- sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, dll (1 Kor 13:4,5f)

6) Bagaimana sikap benar terhadap kebenaran?
   -- berkata benar seorang kepada yang lain (Ef 4:25)
   -- hidup dalam kebenaran (3 Yoh 3, 4)
   -- mengatakannya dengan pikiran sehat (Kis 26:25)
   -- menyembah dalam kebenaran (Yoh 4:23, 24)
   -- memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Tim 2:4)
   -- percaya dan mengenal kebenaran (1 Tim 4:3)
   -- menanganinya dengan cermat tidak sampai menyimpang (2 Tim 2:15)
   -- taat padanya (1 Pet 1:22)
   -- berpegang teguh padanya (2 Pet 1:12)

Implikasi
7) Apa yang tersirat dalam penerapan kasih? 
     -- Kapanpun, dimanapun, menghadapi siapapun supaya hidup dan bersikap dalam kasih

8) Apa yang tersirat dalam penerapan kebenaran?
     -- Kapanpun, dimanapun, menghadapi siapapun supaya hidup dan bersikap dalam dalam kebenaran 

Kesimpulan:
1. Kebahagiaan orang percaya, kebahagiaan orang Kristen, pengikut Kristus, adalah senantiasa hidup dalam kebenaran dan kasih.
2. Dialami ketika hidup dalam kasih menurut perintahNya, yaitu hidup saling mengasihi.
3. Bagiannya adalah kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.
4. Teladankan dan ajarkan cara hidup ini kepada anak-anak.

Pesan:
Hidup bahagia adalah hidup dalam kebenaran dan kasih yang tiada lain adalah hidup menurut perintahNya, yaitu hidup dalam kasih, hidup yang saling mengasihi. Maka kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Tuhan kita, akan menyertai kita. Teladankan dan ajarkan kepada anak-anakmu.

PENERAPAN
Evaluasi
:
Berlaku bagi setiap orang percaya di manapun.

Butir-butir penerapan:
1. Tekun ber-ST dan PA-P
2. Peka akan kebutuhan orang lain
3. Mendahulukan kepentingan bersama, atau orang lain dari pada diri sendiri.

Tekad/Tujuan

Senantiasa perhatikan dan tingkatkan kepedulian kepada sesama dalam kebenaran dan kasih.

Ayat hapalan: 2 Yohanes 1:6
Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.

IMS 101024

DISKUSI PA:

1. Dalam Akitab penggunaan istilah kebenaran mempunyai berbagai arti atau tujuan berbeda; lihat Maz 119:142-160; Yoh 14:6; Yoh 14:17; Yoh 17:17, 19; Gal 2:5, 14. Bagaimana sikap benar anda terhadap kebenaran? Rujuk: Ef 4:25; 3 Yoh 3, 4; Kis 26:25; Yoh 4:23, 24; 1 Tim 2:4; 1 Tim 4:3; 2 Tim 2:15; 1 Pet 1:22; 2 Pet 1:12.

2. Bagaimana anda mengasihi Tuhan Allah? Rujuk: Mat 22:37; Mar 12:31-33; 1 Yoh 4:17-19. 

3. Bagaimana pula anda mengasihi sesama? Rujuk: Mat 22:39; Yoh 13:34; 1 Kor 13:4,5f.

4. Rumuskan secara ringkas dalam satu kalimat apa yang tersirat dalam penerapan kebenaran dan kasih, menurut hasil diskusi 1- 3 tersebut di atas! Apakah artinya, atau bagaimanakah menjalani hidup dalam kebenaran dan kasih?

Thursday, October 21, 2010

PA PRIBADI (21)

Matius 24:4-13                        Epistel Minggu 24 Oktober 2010

TETAP BERTAHAN PADA IMAN DALAM YESUS KRISTUS
Kendatipun menghadapi penyesatan, penyiksaan dan penderitaan

4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! 5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. 6 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. 7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. 8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, 10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. 11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. 12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. 13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Tentang: Penderitaan menjelang akhir zaman

Tetap Bertahan pada Iman dalam Yesus Kristus
(4-13)

Waspadai Berbagai Penyesatan
(4-8)

Bertahan Walaupun Disiksa
(9-13)

Tokoh:
Yesus dan murid-murid-Nya


idem

Tempat/waktu:
Bukit Zaitun, menjelang akhir misi Yesus


idem

Proporsi:
Peringatan Yesus akan penyesatan yang bakal datang


Peringatan Yesus akan penderitaan yang bakal datang

Bentuk sastra:
Narasi pengajaran


idem

Pokok bahasan:
Peringatan Yesus supaya waspada dan berawas-awas


Peringatan Yesus supaya tetap bertahan kendati pun alami berbagai penderitaan dan siksaan serta penyesatan

Ringkasan isi:
Menjelang Bait Allah akan diruntuhkan (2), waspadalah hadapi berbagai penyesatan, baik yang verbal maupun sinyal, jangan sampai tersesat (4-8).

  • Waspada supaya jangan ada orang menyesatkan, sebab banyak orang datang memakai nama-Ku dan mengaku Mesias, mereka akan menyesatkan banyak orang (4, 5)
  • Akan terdengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, sebab bangsa akan melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan ada pula kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat,  namun berawas-awaslah dan jangan gelisah; semua itu akan terjadi namun belum kesudahannya  (6, 7)
  • Akan tetapi semua itu baru permulaan penderitaan menjelang zaman baru (8)


Dalam pada itu kamu akan mengalami siksaan dan penderitaan karena nama Yesus, tetapi yang bertahan akan selamat (9-13)

  • Kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci (9, 10).
  • Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang; dan karena makin bertambahnya kedurhakaan kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin (11, 12).
  • Tetapi yang bertahan sampai kesudahannya akan selamat (13).

Ayat kunci utama: Mat 24:13
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Pokok pikiran/tema utama:
Menjelang zaman baru, para pengikut Yesus akan menghadapi berbagai bentuk penyesatan, serta mengalami penderitaan yang semakin gencar dan berat oleh karena nama Yesus, disiksa, dibunuh, dibenci. Tetapi yang bertahan sampai kesudahannya akan selamat.

Istilah penting:
waspada, berawas-awas, bertahan

Ciri khas: ---

Hubungan struktural utama: penentangan—Menjelang zaman baru, waspadalah jangan kamu sampai disesatkan oleh nabi-nabi palsu yang datang dalam nama-Ku (4-5); berawas-awaslah dan jangan gelisah, ketika terdengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, dan terjadi kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat (6-7); itu semua baru permulaan penderitaan (8). Jangan ikut murtad kendati kamu akan disiksa, dibunuh, dan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku (9-10), jangan ikut disesatkan oleh nabi-nabi palsu (11, 12), tetapi bertahanlah sampai kesudahannya supaya selamat (13).

Ayat paralel:
ay 9, 13: Mat 10:22  Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Ayat Konteks:
ay 4 … jawab Yesus … Mat 24:1-3 Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. 2 Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." 3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"

ay 5 … menyesatkan banyak orang Mat 24:11, 23, 24  Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.; 23 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.; 24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
ay 7 … nation against nation Yes 19:2 Aku akan menggerakkan orang Mesir melawan orang Mesir, supaya mereka berperang, setiap orang melawan saudaranya, dan setiap orang melawan temannya, kota melawan kota, kerajaan melawan kerajaan;
ay 9 … disiksa Mat 10:17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.
       … dibunuh Yoh 16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
ay 13 … bertahan > selamat Mat 10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

ay 4 : … jangan ada yang menyesatkan kamu  Yer 29:8 Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Janganlah kamu diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kamu dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan!

ay 5 : … banyak akan datang dalam namaKu Mat 24:11, 24  Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. 24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
         … Kis 5:36-42  Sebab dahulu telah muncul si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa dan ia mempunyai kira-kira empat ratus orang pengikut; tetapi ia dibunuh dan cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. 37 Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah si Yudas, seorang Galilea. Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. 38 Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, 39 tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat itu diterima. 40 Mereka memanggil rasul-rasul itu, lalu menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan. 41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. 42 Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.
ay 6 : … deru perang Wah 6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

ay 7 : … bangsa lawan bangsa … 2 Taw 15:6  Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan kota, karena Allah mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai kesesakan.
… Kis 11:28  Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius.
… Wah 6:5, 6  Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. 6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."
ay 8 … permulaan derita Luk 21:12-24  Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. 13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. 14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. 15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. 16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh 17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. 18 Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. 19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." 20 "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. 21 Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, 22 sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. 23 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, 24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
ay 10 … jatuh  Mat 11:6  Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
ay 11 … nabi palsu  Mat 7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
             Mat 24:24   Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
ay 13 … bertahan . . akan selamat Mat 10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Endurances, blessedness of:
Commanded    Mat 10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat; 2 Tim 2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
Exemplified    2 Tim 2:10 Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.; Ibr 10:32, 33 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat, 33 baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.
Rewarded   2 Tim 3:11 Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya; Yak 1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Penyataan Kristus: Maha kasih, Juru Selamat

PENAFSIRAN
Hal-hal utama
:
a. Istilah utama: bertahan
b. Hubungan utama: penentangan—Menjelang zaman baru, waspadalah jangan kamu sampai disesatkan oleh nabi-nabi palsu yang datang dalam nama-Ku (4-5); berawas-awaslah dan jangan gelisah, ketika terdengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, dan terjadi kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat (6-7); itu semua baru permulaan penderitaan (8). Jangan ikut murtad kendati kamu akan disiksa, dibunuh, dan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku (9-10), jangan ikut disesatkan oleh nabi-nabi palsu (11, 12), tetapi bertahanlah sampai kesudahannya supaya selamat (13).
      -- Aspek utama: waspada, awas-awas
c. Tema utama/pokok pikiran utama: Menjelang zaman baru, para pengikut Yesus akan menghadapi berbagai bentuk penyesatan, serta mengalami penderitaan yang semakin gencar dan berat oleh karena nama Yesus, disiksa, dibunuh, dibenci. Tetapi yang bertahan sampai kesudahannya akan selamat.

Tanya jawab penafsiran:
Definisi
1) Apakah maksudnya bertahan?
     -- tidak menyerah, tidak menyimpang dari jalan Tuhan
     -- tetap pada iman

2) Apakah maksudnya waspada? 
     -- jeli akan penyesatan
     -- hati-hati menerima sesuatu tanda atau ungkapan sebagai kebenaran (Mat 24:24)

Alasan
3) Kenapa harus bertahan?  
     -- supaya tidak kehilangan keselamatan (Mat 10:22)

4) Kenapa harus waspada?
    -- supaya tidak tersesat lalu ikut murtad (Mat 11:6; Yer 29:8; Mat 24:24)

Cara
5) Bagaimana bertahan? 
    -- Yakin percaya akan penyertaan dan tuntunan RK
    -- tidak mengalah pada tekanan siksaan dan derita
    -- karena percaya akan penyertaan kekuatan yang Tuhan berikan
    -- 2 Tim 2:3 menderita sebagai perajurit Kristus, 2 Tim 2:10 sabar menanggung, Ibr 10:32 bertahan dalam perjuangan berat, 2 Tim 3:11 Tuhan telah melepaskan aku, Yak 1:12 tahan uji terima mahkota kehidupan

6) Bagaimana supaya bisa waspada?
    -- Menguasai pokok-pokok iman, melalui renungan bersaat teduh dan PA Pribadi

Implikasi
7) Apa yang tersirat pada keharusan bertahan? 
     -- tidak ikut menjadi murtad oleh godaan kenyamanan dan janji-janji pepesan (Mat 24:24)
     -- kesempatan bersaksi (Luk 21:13)

8) Apa yang tersirat pada keharusan waspada?
     -- supaya tidak tersesati
     -- tekun baca firman, Saat Teduh dan PA Pribadi

Kesimpulan:
1.  Menjelang akhir zaman orang-orang Kristen akan menghadapi berbagai bentuk penyesatan, serta mengalami penganiayaan dan penderitaan dalam berbagai bentuk yang semakin gencar dan berat.
2.  Maka diperlukan kewaspadaan dan kekuatan untuk tidak ikut murtad meninggalkan imannya dalam Yesus Kristus sampai kesudahannya.
3.  Keyakinan dan kepercayaan akan penyertaan dan pendampingan Roh Kudus dan anugerah kekuatan Tuhan dalam menghadapi dan mengalami semuanya itu harus terus ditingkatkan.
4. Maka tekunlah membaca dan merenungkan firman dalam ber Saat Teduh dan PA Pribadi.

Pesan:
Menjelang zaman baru, para pengikut Yesus akan menghadapi berbagai bentuk penyesatan, serta mengalami penderitaan yang semakin gencar dan berat oleh karena nama Yesus, disiksa, dibunuh, dibenci. Tetapi yang bertahan sampai kesudahannya akan selamat.

PENERAPAN
Evaluasi
:
Peringatan Yesus kepada murid-muridNya juga berlaku bagi pengikut-Nya masa kini.

Butir-butir penerapan:
1. Jeli akan pesan-pesan lisan maupun visual yang menyesatkan menyimpang dari firman Tuhan, tidak alkitabiah.
2. Tekun ber Saat Teduh dan PA Pribadi.

Tekad/Tujuan
Setiap saat siap sedia hadapi penyesatan, tidak lengah hingga tergelincir, tidak mengalah pada tekanan, termasuk siksaan dan derita.

Ayat hapalan: Mat 24:13
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

DISKUSI PA:

1. Yesus tidak menjawab langsung apa yang ditanyakan murid-murid-Nya (ay 3). Tetapi lebih mendalam lagi, berkenaan dengan pertanyaan ke dua (ay 3), Yesus menggantinya dengan peringatan tentang apa yang bakal terjadi, lalu bagaimana mereka harus menyiapkan diri dalam menghadapinya. a) Apa inti pertanyaan mereka (ay 1-3). b) Apa inti peringatan Yesus (4-13)?

2. Bagaimana supaya dapat bertahan tidak tersesati oleh nabi-nabi palsu dan Mesias-mesias palsu (Mat 7:15; Mat 24:5, 11, 23, 24) dan dapat bertahan dalam menghadapi dan mengalami siksaan dan derita (ay 9; Mat 10:17; Yoh 16:2), seperti yang Yesus nasehatkan dan peringatkan para murid-Nya supaya selamat, dalam menjawab pertanyaan mereka tersebut di atas?

3. Bagaimana upaya pribadi anda mempersiapkan diri supaya mampu luput dari berbagai penyesatan tersebut, serta mampu menanggung berbagai siksaan dan derita yang dimaksud di atas? Rujuk juga: 2 Tim 2:3; 2 Tim 2:10; Ibr 10:32; 2 Tim 3:11; Yak 1:12.

IMS 101015

Wednesday, October 20, 2010

V. CARA MENELAAH ALKITAB—PA Kelompok (3)

3. Menyiapkan Bahan PA-Kelompok

A. Memilih bagian untuk dibahas

Dalam Almanak Gereja terbitan setiap tahunnya dari Gereja tempat anda berjemaat kemungkinan terdapat bahan PA per kaum, misalnya Anak Sekolah Minggu, Pemuda/Pemudi, kaum Bapak, dan kaum Ibu. Kalaupun tidak, juga dapat diperoleh dari berbagai terbitan bahan renungan, seperti “Santapan Harian”, yang mencakup seluruh Alkitab dalam 5 tahun, terbitan Persekutuan Pembaca Alkitab, Jakarta. Buku bahan PA lengkap dengan pertanyaan-pertanyaan diterbitkan oleh Perkantas, Jakarta. Atau dipilih sendiri, mulailah dengan bagian-bagian sederhana dari Perjanjian Baru. Kemudian ambil dari satu-satu kitab, 4-8 penyelidikan dari kitab yang sama cukup, maksimum 12; variasi mencegah kebosanan. Kalau minat menyelidiki Alkitab sudah berkembang, maka satu seri penyelidikan hidup seorang tokoh akan menarik sekali.

B. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan

Untuk mensukseskan suatu PA, tidak ada yang lebih penting dari pada persiapan pemimpin. Langkah pertama dalam persiapan ini adalah sikap rendah hati dan penuh pengharapan. Biarlah Roh Kudus yang mengilhami penulis-penulis Alkitab menerangi hati dan pikiran kita. Berdoalah, supaya Roh Kudus menjadi guru anda, Ia menunjukkan pada anda hal-hal yang utama, dan supaya anda mengetahui apa yang dapat diterapkan pada kelompok anda. Dalam garis besarnya lakukan seperti di bawah ini.

Bacalah bagian yang akan dipelajari itu paling sedikit dua kali. Sebagai pemimpin dianjurkan anda menelaah secara lebih mendalam dan lebih rinci, melebihi penelaahan yang dilakukan oleh anggota dalam ber-PA-Pribadi, yang lebih terfokus pada hal-hal yang paling penting.

Bedakan antara ceritera dan pembahasan. Bagian ceritera atau sejarah (sebagian besar dari 17 kitab pertama Perjanjian Lama dan 5 kitab pertama dalam Perjanjian Baru) melukiskan kejadian-kejadian pada waktu dan tempat tertentu. Perhatikan apa yang terjadi sebelum dan sesudahnya, orang-orang yang disebut, perbuatan dan sikap mereka. Dalam bagian pembahasan (surat-surat kiriman Perjanjian Baru, khotbah-khotbah dalam Injil Yohanes, dan Kisah Para Rasul) terdapat pokok pikiran tertentu, ajaran Tuhan diberikan melalui penjelasan, termasuk perbandingan-perbandingan, pengalaman penulis, contoh-contoh atau alasan-alasan lain.

Carilah fakta-fakta pengamatan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

· Siapa yang disebut dalam bagian ini?

ü jangan lupakan Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus.

ü Apakah pengarangnya penting dalam bagian ini?

ü tokoh lain?

· Apa yang terjadi?

ü perhatikan kata-kata kerja dan urutannya

ü Adakah janji-janji, perintah-perintah dan sebagainya?

· Di mana ceritera itu terjadi?

ü carilah tempat-tempat yang disebutkan pada peta Alkitab,

ü perhatikan letak geografisnya,

ü jaraknya dari tempat-tempat lain dan sebagainya.

· Kapan kejadian itu terjadi?

ü perhatikan umur orang-orang, musim-musim dan sebagainya.

Dalam melakukan penafsiran, carilah artinya bagi pembaca semula:

· Apakah arti kata atau istilah itu bagi mereka?

· Apakah ada contoh modern yang sama?

· Bagaimana perasaan dan pikiran orang itu?

· Hubungan-hubungan:

ü Apakah hubungan ide ini dengan yang terdahulu?

ü Bagaimana hubungan dan sikap orang yang satu dengan yang lain?

· Apakah kesimpulan atau hasil perbuatan itu?

ü Apakah maksud pengarang dalam bagian itu?

ü hati-hati jangan sampai dipakai untuk membenarkan pendapat atau pandangan pribadi!

Dengan pertolongan Roh Kudus, carilah penerapan bagi hidup anda sendiri.

· Buatlah penerapan itu spesifik dan praktis

ü perintah-perintah apa yang harus saya taati sekarang juga?

ü janji-janji apa menyertainya?

ü sikap atau kebiasaan apa yang harus saya ubah?

ü bagaimana?

ü dosa-dosa apa yang perlu saya akui atau hindarkan?

Lebih mendalam dan luas lagi pelajari dan renungkan uraian mengenai PA-Pribadi dan Kaidah Penelaahan Alkitab selengkapnya di halaman-halaman terdahulu.

Berdasarkan penelaahan pribadi di atas tulislah tujuan anda. Apa yang anda ingini kelompok anda belajar dari bagian itu? Sesuaikanlah dengan kebutuhan atau kelemahan kelompok anda. Tanpa tujuan jelas diskusi akan kacau.

Ubahlah penemuan-penemuan pengamatan, penafsiran dan penerapan menjadi 4 atau 5 pertanyaan. Pertanyaan-pertanyan ini harus disusun sedemikian rupa sehingga sampai pada tujuan tadi. Dengan membahas pertanyaan-pertanyaan ini tiap anggota akan menemukan sendiri pokok-pokok utama dan tujuan itu. Pertanyaan-pertanyaan kecil yang membantu anggota menjawab pertanyaan-pertanyaan pokok perlu dicadangkankan untuk disisipkan.

Ujilah pertanyaan-pertanyaan itu. Ciri-ciri pertanyaan baik ialah: pendek dan jelas sehingga mudah dimengerti, membuat orang menggali isi bagian Alkitab itu, merangsang orang untuk berpikir, mengeluarkan pokok-pokok utama bagian Alkitab itu, dan membawa penyelidikan itu mendekati tujuannya. Ciri-ciri pertanyaan yang buruk ialah: tidak berhubungan dengan tujuan, terlalu sulit atau samar-samar, jawabnya terlalu jelas atau mudah, jawabnya adalah “Ya” atau “Tidak”, menjurus pada spekulasi atau menyeleweng dari bagian itu, memerlukan latar belakang yang tidak dipunyai anggota-anggota.

Kini buku-buku bahan PA yang telah dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan seperti dimaksud di atas serta catatan pegangan bagi pemimpin kelompok untuk setiap perikop PA, terbitan PERKANTAS, dapat dibeli di toko-toko buku Kristen.

Sama halnya dengan membaca buku tafsir, membaca buku bahan PA tersebut dan membaca serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersedia dalam buku tersebut, dianjurkan supaya terlebih dahulu menyelesaikan PA-Pribadi (secara sendirian) atas perikop yang sama semampu melakukannya. Dengan demikian: a) anda terhindar memberi jawaban yang keliru atau melantur keluar dari konteks, b) kemampuan anda ber-PA-Pribadi semakin terasah, dan c) anda lebih percaya diri membaca dan menelaah Alkitab.

C. Pustaka penyelidikan Alkitab

Pustaka utama:

1. Alkitab terjemahan baru; yang memakai bahasa sehari-hari juga baik.

2. Bimbingan Roh Kudus; iman & kesetiaan, ketaatan pada Firman.

Pelengkap:

3. Konkordans, peta-peta Alkitab, kamus Alkitab; sangat membantu.

4. Tafsiran-tafsiran; bacalah sesudah membaca, merenungkan dan memikirkan sendiri bagian Alkitab itu; jangan tafsiran menggantikan renungan dan pemikiran anda sendiri.

5. Bahan renungan Saat Teduh harian; mendukung penerapan, jangan menggantikan renungan sendiri.

4. Contoh-contoh Bahan PA

Sebagai bahan latihan untuk melakukan PA-Pribadi: calon anggota coba menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam contoh, dan pemimpin kelompok membandingkannya dengan yang diperoleh sendiri.

I. Yang sementara dan yang kekal -- Markus 10:17-27

Dalam tiap jaman orang mencari sesuatu yang kekal. Dalam jaman Mesir kuno mayat-mayat raja diabadikan dengan pembalsaman. Sekarang orang berusaha mengabadikan dirinya melalui foto, film, tulisan, dan lain-lain. Juga harta dijaga sedemikian rupa dalam bank, peti besi supaya dapat disimpan sekekal mungkin.

Tetapi keabadian, kekekalan yang sesungguhnya baru dihadapi tiap orang sesudah hidup yang pendek di dunia ini berakhir. Persoalan hidup kekal inilah yang menjadi pertanyaan orang muda yang kaya ini. Apakah persoalan ini pernah menjadi pemikiran anda secara serius?

1. Sebutkan semua yang anda ketahui tentang orang muda itu! Bagaimana sikapnya tentang hukum Allah? (ay. 19-20)

2. Ayat 21, mengapa Yesus menjawab demikian pada orang ini?

3. Bandingkan sikap dan perasaan orang itu di ay. 17 dan 22. Apa yang menyebabkan perubahan itu?

4. Apakah dengan menjual hartanya orang itu akan mendapatkan hidup yang kekal?

5. Apakah jawaban Yesus dalam ay. 21 berarti bahwa orang Kristen tidak boleh kaya?

6. Renungkanlah perkara-perkara yang menjadi milik anda. Mungkin sesuatu yang bukan merupakan kekayaan dunia. Tuhan juga meminta anda untuk menyerahkan segala “kekayaan” sebelum anda dapat mengikut Dia. Apakah jawaban anda? Langkah-langkah konkrit apa yang akan anda ambil untuk menyerahkan “kekayaan” itu?

II. Dibenarkan karena iman --Roma 3:21-31

Doktrin Kristen sering dianaktirikan dalam pemberitaan gereja, sedangkan sebenarnya doktrin adalah tulang punggung kepercayaan. Kita sering cenderung untuk hanya “minum susu” dan enggan makan “makanan keras”. Semangat yang hebat tanpa pengertian jelas tentang pengajaran yang benar dapat menyesatkan.

Beberapa pengertian istilah:

Hukum Taurat; termasuk di sini adalah: sepuluh hukum yang diberikan pada Musa (Kel. 20:3-17; Ul. 5:6-212),Torah, lima buku Perjanjian Lama (Mt. 5:17; Lk. 16:16), Perjanjian Lama (Yoh. 10:34), kehendak Allah dalam perkataan, perbuatan dan peraturan-peraturan-Nya (Kel. 30:1-17; Maz. 19)

Kebenaran; suatu sifat yang benar dan adil yang keluar dari watak Allah yang kudus.

Iman; adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11:1).

Kasih karunia; kebaikan, kasih, kemurahan yang diberikan kepada orang yang tidak layak menerimanya.

Penebusan; pembebasan dari perbudakan dosa oleh karena pembayaran yang dilakukan Yesus di atas kayu salib.

1. Siapa yang dibicarakan dalam bagian ini? Apakah ada orang yang baik dan yang jahat di mata Allah? Mengapa?

2. Mengapa tiap orang perlu dibenarkan untuk dapat diterima Allah? (ay. 23)

3. Bagaimana seseorang dapat dibenarkan?

4. Apakah fungsi hukum Taurat di dalam membenarkan seseorang karena iman? (Rom. 3:20; Gal. 3:24)

5. Apakah anda sudah dibenarkan? Bahaslah perubahan-perubahan dalam hidup tiap anggota kelompok sesudah dibenarkan.

6. Bagaimanakah anda dapat menceriterakan ini pada orang lain, supaya mereka hidup dalam kebenaran Tuhan?

III. Keluarga dan pekerjaan --Kolose 3:18-4:1

Dalam banyak agama dan masyarakat pada waktu dulu wanita dan anak-anak mempunyai tempat yang jauh lebih rendah dari pria. Tetapi akhir-akhir ini, “Women’s Lib”, gerakan pembebasan wanita berusaha mengubah keadaan itu.

Apa yang dikatakan Alkitab tentang hubungan yang seharusnya? Perjanjian Baru menekankan persamaan kedudukan rohani antara kedua jenis kelamin itu (Gal. 3:28). Juga hubungan yang saling memberi dalam hidup seks (1 Kor. 7:3-5). Tetapi walaupun demikian, di dalam keluarga diperlukan pemimpin untuk mengatur dan menyatukan. Dan tanggung jawab ini diserahkan Tuhan kepada pria.

Bagian diakhiri dengan hubungan antara hamba dan tuan. Penerapannya relevan dalam hubungan buruh dan majikan yang sering kali merupakan persoalan hangat dewasa ini.

1. Kepada 6 kelompok mana bagian ini ditujukan? Sebutkan perintah-perintah yang diberikan pada masing-masing kelompok.

2. Apakah ‘hak istimewa’ yang diberikan pada suami/ayah sama dengan menjadi diktator di rumah?

3. Bagaimana seharusnya sikap seorang Kristen terhadap pekerjaannya? Siapakah tuan yang sebenarnya?

4. Kalau saudara seorang pemimpin perusahaan, bagaimanakah saudara dapat bertindak ‘adil dan jujur’ terhadap bawahan saudara?

5. Apa yang dapat saudara perbuat di dalam keluarga atau pekerjaan saudara mulai hari ini untuk menyatakan ketaatan saudara pada Tuhan? &

IMS 100924

Friday, October 8, 2010

V. CARA MENELAAH ALKITAB—PA Kelompok (2)

III. Prosedur Kerja Pertemuan PA-Kelompok

Persekutuan dalam pertemuan PA-Kelompok adalah berupa diskusi penelaahan Alkitab, yang berlangsung dalam bentuk tanya jawab. Pemimpin Kelompok bertanya, anggota menjawab. Pemimpin mengajukan serentetan pertanyaan yang akan menjurus kepada kesimpulan akhir kelompok. Masing-masing anggota mencoba menjawab. Pemimpin akan terus bertanya sekitar setiap pertanyaan pokok sampai dicapai kesepakatan kelompok, baik sepakat untuk sependapat maupun sepakat untuk berbeda pendapat. Pemimpin sedapat-dapatnya tidak memberikan uraian penjelasan. Pemimpin sebaiknya balik bertanya kepada kelompok untuk menjawab pertanyaan yang timbul dari antara anggota kelompok.

Maka setiap pertemuan PA-Kelompok selalu telah didahului sebelumnya dengan PA-Pribadi (secara mandiri sendiri-sendiri) oleh masing-masing anggota dan pemimpin kelompok:

· Anggota:

o menyiapkan diri semampunya dengan PA-Pribadi untuk dapat turut aktif dalam diskusi PA (namun ketidakmampuan ber-PA-Pribadi tidak menghalanginya turut pertemuan PA-Kelompok!).

o mencoba menemukan sendiri kebenaran yang mau diterapkan secara pribadi, lalu membandingkannya dengan temuan kawan-kawan dalam PA-Kelompok yang akan datang.

· Pemimpin:

o menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk pertemuan PA-Kelompok yang akan datang.

o merenungkan kesimpulan kebenaran untuk penerapan.

Tentu saja nas perikop dalam PA-Pribadi tersebut di atas adalah nas yang sama untuk PA-Kelompok yang akan datang.

Pertanyaan yang baik adalah kunci yang membuka arti Alkitab. Dalam cara induktif pemimpin kelompok menyediakan pertanyaan-pertanyaan untuk melalui ke tiga tahap dasar (pengamatan¾penafsiran¾ penerapan) berdasarkan ke tiga asas penelaahan Alkitab. Tujuannya adalah supaya dalam membahas pertanyaan-pertanyaan ini, tiap anggota akan menemukan sendiri jawabannya. Kalau kita sendiri menemukan sesuatu, kita akan mengingatnya jauh lebih lama dari pada kalau orang lain mengatakannya pada kita.

Maka pemimpin mengikutkan semua anggota secara aktif. Pemimpin tidak mengemukakan jawaban-jawaban tetapi mengajukan pertanyaan. Jawaban ditemukan oleh kelompok berdasarkan fakta-fakta dalam bagian Alkitab yang sedang ditelaah.

1. Acara Pertemuan PA-Kelompok

Susunan acara dibawah ini diberikan hanya untuk memberikan gambaran:

1. Bernyanyi (2,5 menit)

2. Berdoa (2,5 menit)

3. Diskusi (45 menit)

4. Perenungan & Keputusan Penerapan Pribadi (5 menit)

5. Berdoa (2,5 menit)

6. Bernyanyi (2,5 menit)

Jadi, pertemuan cukup 60 menit; kelompok pemula mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk diskusi. Setelah itu dapat lanjut dengan ramah tamah bebas kalau ada waktu; hal-hal khusus seperti misalnya partisipasi dalam kegiatan tertentu dalam Jemaat, baik perorangan maupun secara kelompok, dapat disampaikan atau dibicarakan disini. Sharing atau berbagi beban/ pengalaman kalau ada biarlah terjadi secara alamiah, dengan tulus dan rendah hati, menuruti arahan dan dorongan Roh Kudus. Bisa ditengah-tengah acara diskusi atau menjadi bagian acara perenungan, ataupun dalam ramah tamah bebas, menurut relevansinya.

2. Peran Pemimpin Kelompok

Memimpin suatu kelompok PA adalah suatu kehormatan. Syarat utama adalah hubungan pribadi yang baik dengan Allah. Waktu berdoa dan saat teduh tiap hari harus teratur. Hanya dengan pimpinan Roh Kudus dapatlah kita dipakai Allah sebagai pemimpin.

A. Membentuk suatu kelompok

Mulailah dengan berdoa. Doa dan ketergantungan pada Tuhan diperlukan untuk membentuk suatu kelompok. Khususnya, doakanlah hal-hal berikut: siapa yang dapat diajak, di mana dan bilamana pertemuan itu harus dilakukan.

Doa kita harus disokong dengan ketekunan dan kerja keras. Carilah kawan-kawan yang berminat dari antara sesama anggota Jemaat. Di luar itu juga bisa, karena apakah ia seorang Kristen atau bukan tidak menjadi soal. Satu-satunya syarat adalah keinginan untuk menemukan apa yang dikatakan Alkitab. Satu orang saja sudah cukup untuk memulai. Sepakati siapa menjadi pemimpin kelompok. Ajaklah mereka jauh hari sebelumnya, jangan baru setengah jam sebelum pertemuan dimulai! Tetapi ingatkanlah mereka lagi sebelum pertemuan.

Carilah waktu yang paling cocok bagi semua anggota. Tentukan lamanya tiap pertemuan. Ini diberitahukan sebelumnya dan ditaati pada pertemuan. Tiga puluh atau 45 menit biasanya cukup, lebih dari satu jam tidak bijaksana. Lebih baik diakhiri selama anggotanya masih tertarik daripada sesudah jemu dan lelah. Reaksi mereka akan terlihat pada pertemuan berikutnya: apakah mereka hadir lagi?

B. Selama pertemuan

Sikap pemimpin adalah faktor utama yang menentukan suasana pertemuan. Ketaatannya pada Firman Allah, keterbukaannya pada para hadirin, sikap santai atau relax dan menikmati penyelidikan itu, semua itu akan menular!

Mulailah tepat pada waktunya. Perkenalkan semua orang. Dalam mengarahkan pertanyaan, sebutlah nama orang itu.

Sediakanlah beberapa Alkitab bagi mereka yang tidak membawanya. Sebutkan pada halaman berapa bagian itu terdapat, kemudian bacalah bagian itu. Ada beberapa kemungkinan, masing-masing membaca dalam hatinya sambil memperhatikan hal-hal penting yang disebutkan pemimpin sebelumnya, atau minta seorang yang pandai membaca untuk membaca keseluruhannya. Atau dua atau tiga orang (tidak lebih) membaca keseluruhannya; membaca bergiliran ayat demi ayat mengganggu konsentrasi. Atau orang tertentu membacakan bagian tokoh tertentu (ucapannya) dan lainya bagian narasi.

Janganlah berbicara terus menerus, menjawab pertanyaan sendiri, menerangkan bila anda masih dapat menanyakan, berkeras kepala, berpegang pada pengalaman atau pendapat pribadi, puas dengan jawaban pertama yang diberikan, takut akan perbedaan pendapat, dan terlebih lagi jangan menyimpang dari pokok pembicaraan.

Berikan waktu berpikir, berikan kebebasan berbicara dan bertanya, berikan tanggapan anda dengan komentar yang positif sewajarnya, anjurkan suasana jujur dan terbuka, dan peganglah pada Alkitab sebagai kekuasaan mutlak.

Perhatikanlah waktu. Segera setelah sebuah pertanyaan dijawab dengan memuaskan, lanjutkanlah. Taksir sebelumnya ancer-ancer waktu untuk setiap pertanyaan.

Akhiri dengan doa pada waktunya. Pada akhir pertemuan berilah ringkasan pendek. Kemudian berikan waktu 1-2 menit supaya tiap orang merenungkan penerapannya dalam hidupnya. Akhirnya, biarlah peserta berdoa berdasarkan apa apa yang baru dipelajari. Akhiri pada waktunya.

Ingatlah, sesudah pertemuan tiap orang akan paling mengingat apa yang ia sendiri katakan dan pikirkan. Jadi, bantulah mereka menemukan sendiri sebanyak mungkin kebenaran-kebenaran dari Alkitab melalui pertanyaan-pertanyaan yang baik. Tugas anda sebagai pemimpin bukan memberi jawaban. Kalau perlu anda dapat menambahkan atau mengoreksi sesudahnya.

Binalah seorang aisten dari antara anggota kelompok, latihlah agar pada waktunya kelak dapat memimpin kelompok sendiri.

C. Persoalan yang mungkin timbul

Anggota yang selalu mengajukan komentar yang tak relevan. Anjurkan dia untuk mengambil pendapatnya dari bagian yang sedang diselidiki.

Anggota masih baru atau malu anjurkan secara halus agar mereka berpartisipasi. Misalnya dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan mudah atau menyuruh membaca dari Alkitab, hargai setiap usaha mereka, usahakanlah ia merasa diterima.

Anggota yang senang berbicara. Arahkanlah pertanyaan-pertanyaan pada orang lain dengan menyebutkan nama mereka.

Anggota yang berpengetahuan luas. Terlalu banyak mengutip bagian-bagian Alkitab lainnya. Tunjukkanlah padanya bahwa lebih baik konsentrasi pada satu bagian, ayat-ayat lain atau rujukan silang hanya berguna untuk menjelaskan suatu kesukaran.

Anggota yang selalu ingin menyimpang dari pokok pembicaraan. Usulkan pada dia untuk membahas topik lain sesudah pertemuan, kalau memang dianggap penting. Selama pertemuan bahaslah apa yang sudah ditentukan.

Kesukaran-kesukaran seperti asal kata, adat kebiasaan dan sebagainya boleh ditanyakan pada orang lain dan dilaporkan kembali pada pertemuan berikutnya. Jangan malu mengaku “Saya tidak tahu”.

Termasuk tugas seorang pemimpin adalah mempercayakan apa yang telah didengarnya pada orang-orang yang dapat dipercaya yang juga cakap mengajar

“Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain” (2Tim 2:2).

Maka kalau kelompok sudah bertambah besar, sediakanlah waktu khusus untuk “kelompok inti” supaya merekapun kelak dapat memimpin kelompoknya masing-masing. Jika kelompok telah mencapai 12-14 anggota, bagilah menjadi dua kelompok.

Lakukan evaluasi bersama secara berkala kemajuan kehidupan Kelompok, khususnya perkembangan iman para anggota. Berdoalah dan mohon agar Tuhan menunjukkan perbaikan-perbaikan apa yang dapat diadakan. Bersikaplah terbuka, tanggapi positif kritik.

100924

Thursday, October 7, 2010

V. CARA MENELAAH ALKITAB—PA Kelompok (1)

“Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, Firman-Mu tetap teguh di sorga” (Maz. 119:89)

Perkembangan pesat jemaat-jemaat Kristen di Korea Selatan adalah melalui menjamurnya kelompok-kelompok kecil persekutuan Kristiani, termasuk kelompok PA, bagaikan sel-sel yang bertumbuh dan setiap kali terus membelah diri. Kelompok PA bukan saja berguna untuk mendewasakan iman anggota jemaat, tetapi juga dapat memperkenalkan Kristus bagi orang-orang (teman, kerabat, tetangga dan lain lain) yang belum atau baru menjadi Kristen.

I. Mengapa Berkelompok?

Bukankah lebih mudah kalau kita pelajari Alkitab secara pribadi di rumah? Memang benar bahwa PA-Pribadi di rumah masing-masing sangat berguna dan lebih mudah dilakukan. Tetapi tujuan PA-Kelompok bukan untuk menggantikan PA-Pribadi, melainkan untuk melengkapinya. Melalui PA-Kelompok kita dapat memperoleh beberapa keuntungan yang tidak dapat diperoleh dalam PA-Pribadi.

PA-Kelompok memberikan kita kebiasaan untuk menelaah Alkitab secara teratur dan sistimatis. Disiplin ini membantu kita dalam PA-Pribadi, membantu rasa percaya diri untuk bebas membicarakan Alkitab tanpa disertai rasa malu dan takut dikritik.

Dengan menelaah bersama-sama kita akan mengetahui apakah tafsiran kita mengenai bagian itu benar atau salah; diskusi dalam kelompok memungkinkan kita melampaui batas-batas pemahaman sendiri dengan menunjuk pada ide-ide yang lain dengan merangsang pemikiran lebih lanjut. Kalau tafsiran kita salah, anggota lain akan mengoreksi. Tuhan sering memakai saudara-saudara Kristen untuk mengoreksi kita.

Pertimbangan bersama mengenai penerapan, termasuk yang diperoleh dari PA-Pribadi, akan menunjukkan segi-segi mana dalam hidup kita masih perlu diubah.

Melalui diskusi bersama kita akan lebih mengenal kawan-kawan kita. Hubungan terbuka itu, yang menciptakan suasana penuh kasih dan saling menerima, mendorong kita dengan jujur berbagi pengalaman, masalah, dan berbagai kebutuhan pribadi untuk saling mendoakan dan saling membantu pertumbuhan rohani.

Diskusi bersama juga membiasakan kita untuk berbicara mengenai apa yang dikatakan Alkitab. Ini membiasakan kita untuk menceriterakan pada orang lain mengenai arti Kristus bagi kita.

Setelah mengikuti PA-Kelompok beberapa waktu kita tidak lagi cepat-cepat menarik kesimpulan mengenai arti dan penerapan sebuah ayat, sebelum menyelidiki dulu arti dan penerapannya. Kita akan menyelidiki dulu dengan seksama dan teratur. Kebiasaan ini akan tinggal seumur hidup dan mungkin merupakan hasil yang paling berharga dari pertemuan-pertemuan demikian.

II. Peraturan Dasar

Setiap kegiatan bersama akan lebih berhasil kalau setiap anggota mempunyai tujuan sama dan menaati peraturan-peraturan. Pelaksanaannya akan menentukan apakah kelompok PA bermanfaat serta berkembang atau membosankan dan lama-lama mati.

Alkitab adalah texbook kita. Kita bertemu bukan untuk mengemukakan pendapat pribadi, pendapat pendeta atau buku. Tujuan pertemuan adalah menemukan apa yang dikatakan oleh Alkitab itu sendiri kepada kita masing-masing.

Bahaslah bagian yang ditentukan. Latar belakang memang berguna. Tetapi janganlah sampai menjadi suatu kontes mengadu luasnya pengetahuan seseorang. Seorang yang belum pernah membaca Alkitab dan peserta-peserta baru harus dapat mengikuti pembicaraan kelompok kita. Batasilah pembicaraan tentang latar belakang atau ayat-ayat bandingan (rujukan silang). Curahkanlah perhatian penuh pada bagian yang sedang ditelaah itu.

Hati terbuka. Orang-orang Yahudi di Berea yang diceriterakan dalam Kisah Para Rasul 17:10-12

“Tetapi pada malam itu juga segera saudara-saudara di situ menyuruh Paulus dan Silas berangkat ke Berea. Setibanya di situ pergilah mereka ke rumah ibadat orang Yahudi. Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani” (Kis 17:10-12).

memberikan contoh tentang sikap belajar yang benar. Mereka mempunyai hati terbuka untuk memperhatikan sesuatu yang baru, kerelaan hati untuk menerima Firman Allah, dan kemauan yang rajin untuk menyelidiki Firman Allah.

Usahakanlah supaya tiap orang merasa itu kelompoknya. Kalau ini dicapai, maka komentar-komentar akan lebih jujur dan berguna, persiapan pribadi sebelum datang akan lebih baik, mereka akan berusaha membawa kawan-kawan lain, dan mereka akan terus mendoakan kelompok itu.

Jangan biarkan kelompok itu menjadi terlalu besar. Ini bukan berarti jangan mengajak orang-orang lain! Kelompok PA yang ideal mempunyai 6-8 anggota. Kalau kelompoknya terlalu besar, maka partisipasi para anggota akan berkurang. Apalagi pada umumnya orang malu untuk berbicara atau bertanya di depan umum.

Kalau yang hadir terus menerus melebihi 12 orang, sebaiknya kelompok itu dibagi dua. Pembagian ini harus didoakan dan direncanakan dengan baik. Pemimpin-pemimpin lain harus dilatih sebelumnya. Waktu yang paling tepat harus dipikirkan. Kedua kelompok masih dapat bertemu dalam ruangan yang sama dan mengadakan acara pembukaan dan penutupan bersama.

Biarlah tiap orang mengikuti kelompok tertentu secara tetap. Ini juga mempermudah saling pengertian dan pengenalan. Kelompok kecil lebih efektif, tetapi ingatlah: Kelompok yang dipimpin dengan baik selalu berkembang!

IMS 100924